Skip to main content

Bercermin Diri


السلام عليكم ورحمة الله و بركاته

Sahabat saudaraku fillah..

Hidup kita adalah akibat dari apa yg kita lakukan. Jika kita memiliki hati yg penuh kasih, berpikir positif terhadap ALLAH, diri sendiri & orang lain, mengucapkan kata2 yg baik & berperilaku yg baik kpd siapapun maka kehidupan akan memberi reaksi yg sama. Itulah akibat dari akhlak yg mulia. Maka, InsyaAllah hidup kita pun akan dikelilingi oleh orang yg penuh kasih, berpikiran positif & banyak kebaikan akan mendatangi kita. Namun sebaliknya jika kita berbuat yg tdk baik maka kehidupan akan memberi reaksi yg tdk baik pula, sehingga kehidupan kita akan dirusak olehnya.

Dalam hal ini ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala berfirman yg artinya :
“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri & jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri” (QS. Al-Isra: 7)

“Barang siapa yg mengerjakan amal yg saleh maka itu adalah untuk dirinya sendiri & barang siapa mengerjakan kejahatan, maka itu akan menimpa dirinya sendiri, kemudian kpd RABB-mu lah kamu dikembalikan” (QS. Al-Jatsiyah: 15)

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa sallam pernah bercerita, ada orang yg ingin bersedekah, tapi ternyata berturut2 sedekahnya jatuh kpd orang2 jahat: pelacur, pencuri & orang kaya yg bakhil. Tapi ia tidak menyesal, bahkan bertasbih memuji ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala. Kemudian orang ini didatangi malaikat yg berkata, “Sedekahmu sudah diterima oleh orang yg engkau sedekahi. Adapun pelacur itu semoga dia berhenti dari perbuatan melacur, kepada si kaya semoga ia menyadari dirinya & mau bersedekah, si pencuri semoga ia berhenti dari mencuri” (HR. Muslim)

Hidup akan memberikan kembali apa yg kita berikan. Kesuksesan hari ini tdk tercipta krn kebetulan & keberuntungan semata. Semua terwujud krn pertolongan ALLAH & akumulasi dari usaha yg pernah kita lakukan sebelumnya. Apa yg kita usahakan itulah yg kita dapatkan

Baik buruknya kehidupan kita berada dlm kendali hati, pikiran, ucapan & perbuatan kita sendiri

Bahwa lingkungan / orang lain berpengaruh pada kehidupan kita itu benar, tapi kehidupan kita sama sekali tdk ditentukan oleh orang lain. Krn kita punya hak & kekuatan untuk menentukan pilihan

Untuk itu sahabat saudara(i)ku fillah, marilah kita hiasi hidup ini dgn berlomba-lomba dlm kebaikan. Beri yg terbaik yg kita miliki, krn memberi yg terbaik akan mendapatkan hasil yg terbaik InsyaAllah. Terpenting, lakukan segala kebaikan itu hanya krn ALLAH, krn hanya ALLAH lah yg mampu memberikan balasan yg terkadang tak pernah kita duga melalui jalan yg DIA kehendaki


Status Laman Jaga Iman Jaga Shalat Jaga Akhlak dan Kamus Kehidupan, 18 Desember 2011

Comments

Popular posts from this blog

PARA WALI YANG MENDIDIK DENGAN ROKOK

*ROKOK BAGIAN:02* ```Di dunia ini terdapat banyak hal yg meluluhlantakkan nalar kita sebagai manusia. Salah satunya adalah bagaimana cara kiai mendidikan umat manusia untuk mengetahui lebih dalam atas beberapa hal kasat mata. Keghaiban2 yg sering kiai pertontonkan adalah bentuk pengajaran dan pendidikan yg dapat menuntun manusia menuju alam berpikir yg lebih dalam. Soal KRETEK atau ROKOK, misalnya, di tengah khilafiyah yang terus menerus terjadi. Ada yg pro ada pula yang kontra, banyak kiai yg memberikan isyarat terhadap satu barang yg sjatinya baik untuk bangsa dan negara, meski selalu dipertentangkan karena banyak kepentingan di dalamnya. Berikut kisah2 para sufi dan aulia’ yg gemar merokok dan mengajarkan pelajaran lewat asap2nya: Mbah KH Abdul Jalil Mustaqim Pernah Kiai Jamaluddin Jombang bersama seorang santrinya sowan kepada sang guru, yaitu Mbah Abdul Jalil Mustaqim Tulungagung. Ketika dalam perjalanan Kiai Jamaluddin dawuh pada santrinya: “Le (Nak), kamu saya ajak sowan ke Romo...

Pidato KH. Hasyim Muzadi tentang Tuduhan Intoleransi Agama di Indonesia

Baru-baru ini beredar pidato menghebohkan dari mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi melalui pesan berantai BlackBerry Messenger (BBM) dan media sosial. Bagi umat Muslim yang komitmen dengan syariat Islam, pidato Hasyim Muzadi itu adalah pidato yang brilian dan patut mendapat acungan jempol. Namun, bagi kalangan liberal dan pihak-pihak yang “memusuhi” Islam, pidato itu dianggap “radikal.” Seperti apa pidato yang menghebohkan itu? Berikut isi pidato Hasyim Muzadi yang juga Presiden WCRP (World Conference on Religions for Peace) dan Sekjen ICIS (International Conference for Islamic Scholars) tentang tuduhan INTOLERANSI agama di Indonesia oleh Sidang PBB di Jeneva : "Selaku Presiden WCRP dan Sekjen ICIS, saya sangat menyayangkan tuduhan INTOLERANSI agama di Indonesia. Pembahasan di forum dunia itu, pasti karena laporan dari dalam negeri Indonesia. Selama berkeliling dunia, saya belum menemukan negara muslim mana pun yang setoleran Indo...

Belajar dari Dua Ekor Ayam

Ada dua ekor ayam di depan rumah. Satu ayam jago, satu ayam betina. Istri saya memberi mereka makan. Kami berdua melihat dua ayam itu makan. "Mesra sekali ya bi. Ayam jago itu sayang banget sama istrinya." Ayam itu memang sangat perhatian sama betina. Dia ambil makanan dengan paruhnya, kemudian dimasukkan ke dalam mulut sang betina. "So sweet..." Saya pikir ini adalah pelajaran buat meraka yang sudah menikah. Saat dia sudah menjadi istri halal kita, mungkin hanya beberapa kali kita menyuapinya. Padahal lihatlah pasangan kekasih yang belum halal itu. Di mana tempat mereka mengumbar kemesraannya di depan publik. Ada yang suap-suapan dengan panggilan sayang, ada yang menuntunnya saat jalan, dan ada pula yang membelai rambut kekasihnya hingga terlelap tidur. Lalu bagaimana dengan Anda? Apakah Anda malah kehilangan momen romatis itu semua? Komunikasi suami dan istri layaknya majikan dan buruh, atau mungkin seperti dua orang asing yang hidup dalam satu rumah. Jangank...