Skip to main content

Sejarah Perang Palestina: Konflik yang Berkepanjangan

palestine war

Perang Palestina adalah konflik berkepanjangan yang melibatkan Israel dan Palestina, dua entitas yang saling bersaing untuk mengklaim wilayah yang sama di Timur Tengah. Konflik ini telah menyebabkan ketegangan politik, ekonomi, dan sosial yang rumit, dan berlangsung selama beberapa dekade. Untuk memahami perjalanan sejarah perang Palestina, mari kita telaah peristiwa-peristiwa kunci yang membentuk konflik ini.

Akar Konflik

Sejarah perang Palestina dapat ditelusuri kembali ke awal abad ke-20, ketika wilayah tersebut masih menjadi bagian dari Kesultanan Utsmaniyah. Pada akhir Perang Dunia I, Liga Bangsa-Bangsa menugaskan Britania Raya sebagai penguasa mandat di Palestina. Selama periode ini, imigrasi Yahudi meningkat, dan aspirasi mereka untuk mendirikan negara mereka sendiri mulai menciptakan ketegangan dengan penduduk Arab setempat.

Pembentukan Negara Israel

Konflik mencapai puncaknya pada tahun 1947 ketika PBB mengusulkan pembagian Palestina menjadi dua negara: satu bagi Yahudi dan satu bagi Arab. Meskipun para pemimpin Yahudi menerima proposal ini, para pemimpin Arab menolaknya, menganggapnya sebagai pelanggaran terhadap hak-hak mereka. Pembentukan negara Israel pada tahun 1948 memicu Perang Kemerdekaan Israel, yang melibatkan negara-negara Arab tetangga.

Perang-Perang Berikutnya

Setelah Perang Kemerdekaan Israel, konflik antara Israel dan negara-negara Arab terus berlanjut. Perang Enam Hari pada tahun 1967 melihat Israel merebut wilayah Tepi Barat, Jalur Gaza, Semenanjung Sinai, dan Dataran Tinggi Golan. Konflik ini menciptakan masalah baru, terutama terkait pengungsi Palestina dan perbatasan yang disengketakan.

Perjanjian Oslo

Pada tahun 1993, Perjanjian Oslo ditandatangani antara Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO). Perjanjian ini bertujuan untuk menciptakan landasan bagi perdamaian yang berkelanjutan dan memberikan otonomi terbatas kepada Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Namun, implementasinya terhenti oleh serangkaian kekerasan dan pertikaian.

Intifada dan Perang Gaza

Pada awal tahun 2000, Intifada Kedua meletus, disertai serangkaian serangan bom bunuh diri dan tindakan represif dari kedua belah pihak. Perang Gaza pada tahun 2008-2009 dan 2014 menyebabkan kerusakan besar dan meningkatkan ketegangan di kawasan tersebut.

Tantangan Perdamaian

Perundingan perdamaian berlanjut, tetapi berbagai isu seperti status Yerusalem, pengungsi Palestina, perbatasan, dan keamanan terus menjadi rintangan. Kondisi ini menciptakan tantangan besar bagi mewujudkan solusi dua negara yang diinginkan oleh banyak pihak.

Kesimpulan

Sejarah perang Palestina adalah cerita yang rumit dan penuh gejolak. Konflik ini memiliki akar yang dalam dan terus mempengaruhi kehidupan warga di wilayah tersebut. Meskipun berbagai upaya telah dilakukan untuk mencapai perdamaian, tantangan besar tetap ada. Hanya melalui dialog dan kompromi yang konstruktif, mungkin ada harapan bagi penyelesaian yang adil dan berkelanjutan bagi kedua belah pihak.

Comments

Popular posts from this blog

PARA WALI YANG MENDIDIK DENGAN ROKOK

*ROKOK BAGIAN:02* ```Di dunia ini terdapat banyak hal yg meluluhlantakkan nalar kita sebagai manusia. Salah satunya adalah bagaimana cara kiai mendidikan umat manusia untuk mengetahui lebih dalam atas beberapa hal kasat mata. Keghaiban2 yg sering kiai pertontonkan adalah bentuk pengajaran dan pendidikan yg dapat menuntun manusia menuju alam berpikir yg lebih dalam. Soal KRETEK atau ROKOK, misalnya, di tengah khilafiyah yang terus menerus terjadi. Ada yg pro ada pula yang kontra, banyak kiai yg memberikan isyarat terhadap satu barang yg sjatinya baik untuk bangsa dan negara, meski selalu dipertentangkan karena banyak kepentingan di dalamnya. Berikut kisah2 para sufi dan aulia’ yg gemar merokok dan mengajarkan pelajaran lewat asap2nya: Mbah KH Abdul Jalil Mustaqim Pernah Kiai Jamaluddin Jombang bersama seorang santrinya sowan kepada sang guru, yaitu Mbah Abdul Jalil Mustaqim Tulungagung. Ketika dalam perjalanan Kiai Jamaluddin dawuh pada santrinya: “Le (Nak), kamu saya ajak sowan ke Romo...

Pidato KH. Hasyim Muzadi tentang Tuduhan Intoleransi Agama di Indonesia

Baru-baru ini beredar pidato menghebohkan dari mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi melalui pesan berantai BlackBerry Messenger (BBM) dan media sosial. Bagi umat Muslim yang komitmen dengan syariat Islam, pidato Hasyim Muzadi itu adalah pidato yang brilian dan patut mendapat acungan jempol. Namun, bagi kalangan liberal dan pihak-pihak yang “memusuhi” Islam, pidato itu dianggap “radikal.” Seperti apa pidato yang menghebohkan itu? Berikut isi pidato Hasyim Muzadi yang juga Presiden WCRP (World Conference on Religions for Peace) dan Sekjen ICIS (International Conference for Islamic Scholars) tentang tuduhan INTOLERANSI agama di Indonesia oleh Sidang PBB di Jeneva : "Selaku Presiden WCRP dan Sekjen ICIS, saya sangat menyayangkan tuduhan INTOLERANSI agama di Indonesia. Pembahasan di forum dunia itu, pasti karena laporan dari dalam negeri Indonesia. Selama berkeliling dunia, saya belum menemukan negara muslim mana pun yang setoleran Indo...

Belajar dari Dua Ekor Ayam

Ada dua ekor ayam di depan rumah. Satu ayam jago, satu ayam betina. Istri saya memberi mereka makan. Kami berdua melihat dua ayam itu makan. "Mesra sekali ya bi. Ayam jago itu sayang banget sama istrinya." Ayam itu memang sangat perhatian sama betina. Dia ambil makanan dengan paruhnya, kemudian dimasukkan ke dalam mulut sang betina. "So sweet..." Saya pikir ini adalah pelajaran buat meraka yang sudah menikah. Saat dia sudah menjadi istri halal kita, mungkin hanya beberapa kali kita menyuapinya. Padahal lihatlah pasangan kekasih yang belum halal itu. Di mana tempat mereka mengumbar kemesraannya di depan publik. Ada yang suap-suapan dengan panggilan sayang, ada yang menuntunnya saat jalan, dan ada pula yang membelai rambut kekasihnya hingga terlelap tidur. Lalu bagaimana dengan Anda? Apakah Anda malah kehilangan momen romatis itu semua? Komunikasi suami dan istri layaknya majikan dan buruh, atau mungkin seperti dua orang asing yang hidup dalam satu rumah. Jangank...