Skip to main content

Rangkuman Status Laman (Tutup Aurat dan Jaga Akhlak) #1


السلام عليكم ورحمة الله و بركاته


QS. Al-Hijr, 15: 3
Dari Abu Hurairah r.a. dia berkata Rasulullah saw. bersabda, "Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, 'AKU sesuai dengan persangkaan hamba-KU dan AKU selalu bersamanya ketika dia mengingat-KU. Jika dia mengingat-KU, maka AKU pun mengingatnya. Jika dia mengingat-KU dalam suatu dalam suatu jemaah manusia, maka AKU pun mengingatnya dalam suatu kumpulan mahluk yang lebih baik dari mereka. Jika dia mendekati-KU sejengkal, maka AKU mendekatinya sehasta. Jika dia mendekati-KU sehasta, maka AKU mendekatinya sedepa. Dan apabila dia datang kepada-KU dengan berjalan, maka AKU datang kepadanya dengan berlari." (HR. Muslim, 4832). Subhanallah

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,"Barang siapa menjaga tahajjud dengan sungguh-sungguh, maka ALLAH memberinya 9 KEMULIAAN, 5 di dunia & 4 diakhirat.
Di Dunia
1. ALLAH jauhkan dari bencana
2. Tanda kesholehan memancar diwajahnya
3. Akan dicintai hamba ALLAH yg sholeh & disegani manusia
4. Bicaranya jadi hikmah
5. Mudah faham Agama ALLAH.
Diakhirat
1. Bangkit dengan wajah penuh cahaya
2. Mudah saat hisab
3. Seperti kilat menyambar melewati shirot
4.Menerima catatan amal dari sebelah kanan.
سُبْحَانَ اللّهُ

Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Ada seseorang yang datang menghadap Rasulullah dan bertanya, “Ya Rasulallah, siapakah orang yang lebih berhak dengan kebaikanku?” Jawab Rasulullah, “Ibumu.” Ia bertanya lagi, “Lalu siapa?” Jawabnya, “Ibumu.” Ia bertanya lagi, “Lalu siapa?” Jawabnya, “Ibumu.” Ia bertanya lagi, “Lalu siapa?” Jawabnya, “Ayahmu.” (Bukhari, Muslim, dan Ibnu Majah)
Pengulangan kata “ibu” sampai tiga kali menunjukkan bahwa ibu lebih berhak atas anaknya dengan bagian yang lebih lengkap, seperti al-bir (kebajikan), ihsan (pelayanan). Ibnu Al-Baththal mengatakan:
“Bahwa ibu memiliki tiga kali hak lebih banyak daripada ayahnya. Karena kata ‘ayah’ dalam hadits disebutkan sekali sedangkan kata ‘ibu’ diulang sampai tiga kali. Hal ini bisa dipahami dari kerepotan ketika hamil, melahirkan, menyusui. Tiga hal ini hanya bisa dikerjakan oleh ibu, dengan berbagai penderitaannya, kemudian ayah menyertainya dalam tarbiyah, pembinaan, dan pengasuhan.
Hal itu diisyaratkan pula dalam firman Allah swt., “Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun –selambat-lambat waktu menyapih ialah setelah anak berumur dua tahun–, bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (QS. Luqman, 32: 14)
"Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan.” (QS. Al Isra, 17: 24)
BERBAKTILAH PADA ORANG TUA

Sungguh, seringkali manusia menggantungkan harapannya pada sesama, sehingga saat tidak tercapai, seringkali pula amarah mendahului rasa ikhlas akan ujian, kekecewaan yg didapat, marah, dendam, sedih berkepanjangan, berkata dan bersikap dengan hal yg tidak di ridhai ALLAH, bahkan berburuk sangka kepada manusia, juga kepada ketetapan ALLAH, dll. Maka dari itu, gantungkan dan serahkan segala urusan kepada ALLAH semata. "Dan Bertawakallah kepada ALLAH. Dan cukuplah ALLAH sebagai pemelihara." (QS. Al-Ahzab, 33: 3)

Sahabat, saudara(i)ku fillah, jika antum mengalami banyak hutang, sumber kehidupan kering, pencarian terhenti, takut kepada perbuatan orang dzalim, cemas & khawatir terhadap bencana, konflik keluarga tak kunjung usai, mengadulah kepada Allah seraya mengucapkan dengan tulus kalimat
'hasbunallah wa ni'mal wakil' yg artinya 'Cukuplah Allah menjadi penolong dan Dia sebaik-baiknya pelindung.' (QS. Ali-Imran : 173)

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah* dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, DIAlah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan DIAlah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.
(QS.An-Nahl, 16: 125)
*Perkataan yang tegas & benar yang dapat membedakan antara yang hak & yang batil

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
"Allah Yang Mahasuci lagi Mahatinggi berfirman, 'Aku telah membagi shalat antara Aku dan Hamba-Ku menjadi dua bagian. Sebagiannya untuk-Ku dan sebagiannya lagi untuk hamba-Ku, dan bagi hamba-Ku apa yang dimintanya." Rasulullah kemudian bersabda: "Bacalah! Bila sang hamba membaca: "Al-Hamdulillaahi Rabbil 'Alamin," Allah Subhanahu wa Ta'ala menjawab: "Hamba-Ku memuji-Ku." Bila sang hamba membaca: "ar-Rahmaanirrahiim," Allah Subhanahu wa Ta'ala menjawab: "Hamba-Ku menyanjung-Ku." Bila sang hamba membaca: "Maaliki Yaumiddiin," Allah Subhanahu wa Ta'ala menjawab: "Hamba-Ku memuliakan-Ku." Bila sang hamba membaca: "Iyyaaka Na'budu wa Iyyaaka Nasta'iin," [Allah Subhanahu wa Ta'ala menjawab]: "Ini adalah antara Aku dengan hamba-Ku, dan untuk hamba-Ku apa yang ia minta." Bila sang hamba membaca: "Ihdinash Shiraathal Mustaqiim Shiraathal ladziina An'amta 'alaihim Ghairil Maghdhuubi 'alaihim waladh Dhaaliin," [Allah Subhanahu wa Ta'ala menjawab]: "Semua itu adalah untuk hamba-Ku, dan bagi hamba-Ku akan mendapatkan apa yang ia minta." (Di riwayatkan oleh Muslim, Abu 'Awanah, dan Malik. Hadits ini mempunyai syahid [pendukung] yaitu hadits dari Jabir bin 'Abdillah r.a. yang diriwayatkan oleh as-Sahmi dalam Taariikh Jurjaan [hal. 144])
Maha Suci Engkau ya Allah, Segala Puji Hanya Bagi ALLAH.. Tuhan Seluruh Alam Semesta


Rangkuman Status Laman Tutup Aurat dan Jaga Akhlak, 11 - 17 Desember 2011

Comments

Popular posts from this blog

PARA WALI YANG MENDIDIK DENGAN ROKOK

*ROKOK BAGIAN:02* ```Di dunia ini terdapat banyak hal yg meluluhlantakkan nalar kita sebagai manusia. Salah satunya adalah bagaimana cara kiai mendidikan umat manusia untuk mengetahui lebih dalam atas beberapa hal kasat mata. Keghaiban2 yg sering kiai pertontonkan adalah bentuk pengajaran dan pendidikan yg dapat menuntun manusia menuju alam berpikir yg lebih dalam. Soal KRETEK atau ROKOK, misalnya, di tengah khilafiyah yang terus menerus terjadi. Ada yg pro ada pula yang kontra, banyak kiai yg memberikan isyarat terhadap satu barang yg sjatinya baik untuk bangsa dan negara, meski selalu dipertentangkan karena banyak kepentingan di dalamnya. Berikut kisah2 para sufi dan aulia’ yg gemar merokok dan mengajarkan pelajaran lewat asap2nya: Mbah KH Abdul Jalil Mustaqim Pernah Kiai Jamaluddin Jombang bersama seorang santrinya sowan kepada sang guru, yaitu Mbah Abdul Jalil Mustaqim Tulungagung. Ketika dalam perjalanan Kiai Jamaluddin dawuh pada santrinya: “Le (Nak), kamu saya ajak sowan ke Romo...

Pidato KH. Hasyim Muzadi tentang Tuduhan Intoleransi Agama di Indonesia

Baru-baru ini beredar pidato menghebohkan dari mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi melalui pesan berantai BlackBerry Messenger (BBM) dan media sosial. Bagi umat Muslim yang komitmen dengan syariat Islam, pidato Hasyim Muzadi itu adalah pidato yang brilian dan patut mendapat acungan jempol. Namun, bagi kalangan liberal dan pihak-pihak yang “memusuhi” Islam, pidato itu dianggap “radikal.” Seperti apa pidato yang menghebohkan itu? Berikut isi pidato Hasyim Muzadi yang juga Presiden WCRP (World Conference on Religions for Peace) dan Sekjen ICIS (International Conference for Islamic Scholars) tentang tuduhan INTOLERANSI agama di Indonesia oleh Sidang PBB di Jeneva : "Selaku Presiden WCRP dan Sekjen ICIS, saya sangat menyayangkan tuduhan INTOLERANSI agama di Indonesia. Pembahasan di forum dunia itu, pasti karena laporan dari dalam negeri Indonesia. Selama berkeliling dunia, saya belum menemukan negara muslim mana pun yang setoleran Indo...

Belajar dari Dua Ekor Ayam

Ada dua ekor ayam di depan rumah. Satu ayam jago, satu ayam betina. Istri saya memberi mereka makan. Kami berdua melihat dua ayam itu makan. "Mesra sekali ya bi. Ayam jago itu sayang banget sama istrinya." Ayam itu memang sangat perhatian sama betina. Dia ambil makanan dengan paruhnya, kemudian dimasukkan ke dalam mulut sang betina. "So sweet..." Saya pikir ini adalah pelajaran buat meraka yang sudah menikah. Saat dia sudah menjadi istri halal kita, mungkin hanya beberapa kali kita menyuapinya. Padahal lihatlah pasangan kekasih yang belum halal itu. Di mana tempat mereka mengumbar kemesraannya di depan publik. Ada yang suap-suapan dengan panggilan sayang, ada yang menuntunnya saat jalan, dan ada pula yang membelai rambut kekasihnya hingga terlelap tidur. Lalu bagaimana dengan Anda? Apakah Anda malah kehilangan momen romatis itu semua? Komunikasi suami dan istri layaknya majikan dan buruh, atau mungkin seperti dua orang asing yang hidup dalam satu rumah. Jangank...