"Di antara wujud pengagungan terhadap Allah dan mengetahui hak-Nya adalah, Janganlah engkau mengeluhkan sakitmu dan janganlah menyebut-nyebut musibahmu." (Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu, Minhajul Qashidin)
Al-Ahnaf berkata:
"Aku tidak bisa melihat (kehilangan penglihatan) sejak EMPAT PULUH TAHUN yang lalu, dan aku TIDAK PERNAH MENCERITAKANNYA kepada orang lain."
Seseorang bertanya kepada Imam Ahmad:
"Bagaimana keadaanmu wahai Abu Abdullah?"
Dia (Imam Ahmad) menjawab:
"Baik-baik dan tetap dalam kesehatan."
Orang itu bertanya lagi:
"Apakah semalam engkau demam?"
Imam Ahmad menjawab:
"Jika sudah kukatakan, bahwa aku dalam keadaan kesehatan, maka jangan engkau mendesakku kepada sesuatu yang tidak kusukai."
(Imam Ahmad rahimahullah tidak menyukai menceritakan sakitnya kepada orang lain)
Syaqiq al-Bakhli berkata:
"Barangsiapa yang mengadukan suatu musibah kepada selain Allah, maka dia tidak mendapatkan di dalam hatinya manisnya ketaatan kepada Allah."
Sebagian orang bijak berkata:
"Di antara simpanan kebaikan adalah MENYEMBUNYIKAN MUSIBAH. Orang-orang terdahulu biasa senang mendapat musibah, karena pertimbangan pahalanya."
Semoga Allah Ta'ala menjauhkan kita dari kegemaran "mengumumkan" sakit yang sedang kita derita kepada orang banyak, seperti melalui FACEBOOK.
Uhibbukum fillah....
(Dikutip dari kitab Minhajul Qashidin, Ibnu Qudamah, Pustaka As-Sunnah, Jakarta)
Oleh Abu Muhammad Herman
Al-Ahnaf berkata:
"Aku tidak bisa melihat (kehilangan penglihatan) sejak EMPAT PULUH TAHUN yang lalu, dan aku TIDAK PERNAH MENCERITAKANNYA kepada orang lain."
Seseorang bertanya kepada Imam Ahmad:
"Bagaimana keadaanmu wahai Abu Abdullah?"
Dia (Imam Ahmad) menjawab:
"Baik-baik dan tetap dalam kesehatan."
Orang itu bertanya lagi:
"Apakah semalam engkau demam?"
Imam Ahmad menjawab:
"Jika sudah kukatakan, bahwa aku dalam keadaan kesehatan, maka jangan engkau mendesakku kepada sesuatu yang tidak kusukai."
(Imam Ahmad rahimahullah tidak menyukai menceritakan sakitnya kepada orang lain)
Syaqiq al-Bakhli berkata:
"Barangsiapa yang mengadukan suatu musibah kepada selain Allah, maka dia tidak mendapatkan di dalam hatinya manisnya ketaatan kepada Allah."
Sebagian orang bijak berkata:
"Di antara simpanan kebaikan adalah MENYEMBUNYIKAN MUSIBAH. Orang-orang terdahulu biasa senang mendapat musibah, karena pertimbangan pahalanya."
Semoga Allah Ta'ala menjauhkan kita dari kegemaran "mengumumkan" sakit yang sedang kita derita kepada orang banyak, seperti melalui FACEBOOK.
Uhibbukum fillah....
(Dikutip dari kitab Minhajul Qashidin, Ibnu Qudamah, Pustaka As-Sunnah, Jakarta)
Oleh Abu Muhammad Herman
Status laman Taman Hidayah, Rabu 14 Desember 2011
Comments
Post a Comment